Indotnesia - Susuk menjadi benda magis yang sampai sekarang masih dipercaya dan dipakai oleh sebagian masyarakat. Keberadaan susuk konon dapat terlihat di x-ray atau rontgen, namun nggak bisa ditemukan ketika dibedah.
Lalu, bagaimana sejarah susuk berkembang di masyarakat hingga kini?
Dalam literatur di situs National Library of Medicine berjudul Susuk - Black Magic Exposed “White” by Dental Radiographs, muncul laporan benda putih yang terlihat di beberapa rontgen gigi.
Pada laporan itu disebutkan, susuk atau jarum pesona adalah jimat logam kecil yang berbentuk jarum dan dimasukkan ke berbagai bagian tubuh. Susuk biasanya dipraktikkan oleh perempuan di Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Singapura.
Baca Juga:Apa Itu Cannes Film Festival yang Dihadiri Raline Shah?
Susuk termasuk seni kuno yang berakar pada budaya Melayu, yang kemudian praktiknya meluas di kalangan perempuan di Asia Tenggara. Jarum susuk terbuat dari emas atau logam berharga lainnya.
Dengan bantuan dukun dan ilmu hitamnya, jarum itu dimasukkan ke bagian wajah atau tubuh lain sebagai jimat. Biasanya untuk meningkatkan pesona pemakainya. Susuk membuat pemakainya terlihat menarik bagi orang lain.
Selain itu, susuk juga dipercaya dapat membawa kesuksesan dalam bisnis dan karier. Namun, muncul laporan yang menyebutkan kalau susuk dapat meredakan sakit kepala dan nyeri pada persendian, punggung, dan perut.
Susuk diyakini berasal dari kepercayaan animisme kuno, yang kemudian dipengaruhi oleh agama yang berkembang seperti Hindu dan Buddha. Susuk berakar kuat pada kepercayaan budaya dan takhayul.
Diyakini secara luas memiliki kekuatan mistik, benda tersebut juga dikaitkan dengan kontroversi dan potensi risiko. Penanaman benda asing ke dalam tubuh dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, infeksi, atau reaksi alergi.
Baca Juga:Selain Bikin Penampilan Menarik, Senyum Juga Bermanfaat untuk Kesehatan
Selain itu, ada kekhawatiran tentang implikasi etis dari penggunaan ilmu hitam dan potensi eksploitasi atau manipulasi individu yang rentan.
Dalam laporan National Library of Medicine, sejauh ini susuk jarang menimbulkan gejala dan menyebabkan komplikasi apapun. Selain itu, sampai saat ini tidak ada komplikasi yang dilaporkan dalam literatur medis Inggris.
Namun, potensi kerusakan pada organ vital atau penetrasi struktur neurovaskular nggak dapat diabaikan. Meskipun benda yang digunakan sebagai susuk adalah logam mulia dan biokompatibel, akan selalu ada perdebatan di kalangan para profesional kesehatan terkait keamanannya.