Indotnesia - Akhir-akhir ini, informasi tentang pelajar meninggal dunia setelah mengalami bullying atau perundungan memenuhi pemberitaan. Orangtua menjadi bagian terpenting dalam mencegah anak-anak mereka menjadi pelaku bullying.
Selain itu, orangtua juga harus memahami tanda-tanda anak menjadi korban bullying, baik di lingkungan sekolah maupun rumah.
Perundungan atau bullying adalah tindakan yang merugikan dan berulang yang dilakukan oleh satu individu atau sekelompok individu terhadap orang lain yang lebih lemah secara fisik, mental, atau emosional.
Penting bagi kita semua, baik sebagai orang tua, pendidik, atau anggota masyarakat, untuk berperan aktif dalam mengatasi perundungan pada anak.
Baca Juga:Sinopsis Film "Killers of The Flower Moon" dengan Penampilan Epik Leonardo DiCaprio
Berikut 11 tanda-tanda anak menjadi korban bullying, seperti dikutip dari Family Education:
1. Perubahan pada fisik
Jika menemukan tanda fisik yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, seperti memar, goresan, dan luka lainnya, kemungkinan anak mendapatkannya akibat perubahan.
Perhatikan juga perubahan sikap anak seperti lebih sering mengenakan baju lengan panjang, bahkan di cuaca panas. Kemungkinan, ia sedang berusaha menutupi sesuatu pada tubuhnya.
Anak yang mengalami perundungan juga akan stres dan cemas sehingga menyebabkan penyakit fisik seperti sakit kepala dan sakit perut.
Baca Juga:Kenang Mendiang Sulli, Netflix Bakal Rilis Episode Spesial Persona 2
2. Barang kepemilikan yang rusak atau hilang
Anak memang terkadang ceroboh, tapi kalau anak sering kehilangan barang miliknya seperti sepatu, jam tangan, perhiasan, buku, dan sebagainya. Selain itu, perhatikan juga apakah baju anak robek atau tidak.
3. Perubahan kebiasaan di kamar mandi
Kalau anak menunggu pulang ke rumah untuk memakai kamar mandi, kemungkinan ini menjadi indikator ia menjadi korban bullying. Kamar mandi sekolah seringkali tidak diawasi, sehingga dapat menjadi tempat yang rawan terjadinya intimidasi.
4. Kehilangan teman secara tiba-tiba
Sebagai orangtua, kita harus mengetahui siapa saja teman anak, baik yang bergaul dengannya sepulang sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah dan proyek sekolah, atau yang menelepon setiap malam.
Perhatikan jika anak Anda tiba-tiba berhenti berbicara dengan teman terdekatnya dan mulai menghindari situasi sosial. Ini bisa menjadi tanda bahaya kalau teman-temannya telah mengucilkannya.
5. Perubahan kebiasaan makan
Kalau anak pulang dengan keadaan sangat lapar terus menerus, kemungkinan dia tidak makan siang. Banyak aksi bullying dilakukan saat istirahat makan siang.
Anak yang menjadi korban perundungan akan kehilangan nafsu makan karena mengalami tekanan emosional.
6. Tidak percaya diri
Perubahan dramatis pada kepribadian dan rasa percaya diri anak tentu menimbulkan kekhawatiran. Saat pulang ke rumah, anak tampak sedih, tertekan, atau berlinang air mata. Ini bisa menjadi tanda-tanda ia mengalami tekanan emosional dan verbal di sekolah.
7. Melukai diri sendiri
Depresi yang berasal dari bullying dapat menyebabkan seorang anak melukai dirinya sendiri. Hal ini perlu penanganan profesional sehingga jangan ragu untuk meminta bantuan.
8. Penurunan Prestasi Sekolah
Nggak semua bersemangat untuk pergi ke sekolah setiap hari, tetapi kalau anak terus-menerus ingin bolos sekolah atau berpura-pura sakit, mungkin ada hal lain yang disembunyikan.
Tanda-tanda nilai yang menurun, sulit berkonsentrasi, dan kurang fokus juga harus menjadi alarm bagi orangtua.
9. Emosional saat bermain gadget
Perundungan dapat berlanjut secara online dan melalui pesan teks. Jika anak terus-menerus marah atau menarik diri setelah menggunakan ponselnya, itu bisa menjadi tanda kalau dia mengalami perundungan secara online.
10. Perubahan rutin atau minat
Awasi perubahan tiba-tiba dalam minat anak, seperti melewatkan latihan olahraga atau tiba-tiba berhenti dari kegiatan setelah sekolah. Meskipun anak mungkin benar-benar kehilangan minat, tapi bisa jadi dia berusaha menghindari konfrontasi dan perundungan.
11. Sulit tidur
Sulit tidur, sering mimpi buruk, dan mengompol bisa menjadi indikasi ada sesuatu yang mengganggu anak. Jika masalah tidur disertai dengan tanda-tanda lain yang seperti yang disebutkan di atas, itu bisa berarti sesuatu yang serius sedang terjadi.