Indotnesia - Dunia olahraga Indonesia tengah berduka atas kabar meninggal dunia David Jacobs, atlet para tenis meja, Jumat (28/4/2023).
Atlet berusia 45 tahun itu ditemukan tak sadarkan diri di pinggir rel kereta jalur Stasiun Gambir-Stasiun Juanda, pada Kamis (27/4/2023) malam.
Kepergian David Jacobs yang mendadak tak hanya mengejutkan dan membawa kesedihan bagi keluarga, tetapi juga rekan sejawat hingga para penggemar.
Hal itu terlihat dari unggahan terakhir Instagram David @davidjacobs_tabletennis77 yang dibanjiri ungkapan belasungkawa dari berbagai pihak atas kepergian sang atlet berbakat.
Baca Juga:6 Efek Minum Susu Sapi bagi Orang Dewasa
“Turut berduka cita om… terima kasih sudah memberi warna tenis meja Indonesia...semoga impian om agar ptmsi bersatu dan berprestasi segera terwujud,” ungkap salah satu warganet.
“Turut berduka atas kepergian pahlawan olahraga Indonesia terbaik yang pernah ada,” komentar warganet lainnya.
Dikenal sebagai salah satu atlet para tenis meja berprestasi, David Jacobs telah meniti karier sebagai atlet internasional sejak tahun 2000.
Untuk kembali mengenang sosok sang atlet para tenis meja berprestasi, berikut jejak kariernya.
Baca Juga:Soal Konflik Warna Kulit Cleopatra di Dokumenter Netflix, Ini Komentar Otoritas Mesir
David Jacobs memiliki nama lengkap Dian David Michael Jacobs yang lahir di Ujung Pandang, Makassar pada 21 Juni 1877.
Kegemarannya dengan tenis meja telah ditekuninya sejak usia sepuluh tahun dan semakin berkembang pesat melalui sejumlah turnamen nasional di tingkat sekolah dasar.
Lalu, Jacobs muda bergabung dengan UMS 80 Club dan kemampuannya terus meningkat dengan bermain bersama tim provinsi.
Di tahun 1997, Jacobs dikirim ke Beijing untuk belajar di Sekolah Olahraga Shi Cha Hai dan kemudian pada 2000 ia dipersiapkan untuk bertanding dalam tingkat internasional oleh Persatuan Tenis Meja Indonesia.
Kemudian, pada tahun 2001, ayah satu anak ini juga pernah mendapatkan medali emas pertama dalam kompetisi SEATTA Games di Singapura.
Kariernya semakin meroket dengan terus bermain di SEA Games Vietnam (2003), Filipina (2005), dan Thailand (2007).
Dalam kompetisi tenis meja Pekan Olahraga Nasional (2004) Jacobs terpilih mendapatkan posisi kehormatan di Departemen Olahraga sebagai karyawan tetap di tahun 2008.
Pada tahun yang sama, ia juga berkesempatan menjadi pelatih tim tenis meja putra Indonesia dan kembali berkompetisi di SEA Games Kuala Lumpur pada 2009.
Setelah menghabiskan kariernya dalam berkompetisi melawan atlet dengan fungsionalitas penuh, Jacobs bermain di Paralimpiade Musim Panas 2012 di London dan mendapatkan medali perunggu.