Indotnesia - Belum lama ini viral aksi dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Negeri Jember (UNEJ) yang mengenakan pakaian ala karakter kartun yang unik saat mengajar di depan para mahasiswa.
Bukan tanpa sebab, dosen bernama Dewi Angelina itu sering mengenakan pakaian ala karakter kartun setiap mengajar di kelas dengan tujuan untuk menghilangkan rasa bosan atau suntuk mahasiswa.
Sejumlah video saat dosen FIB UNEJ tersebut mengenakan kostum Maleficent hingga sejumlah karakter anime itu lantas viral di media sosial dan banyak warganet menyebutnya sebagai cosplay yang menarik.
Lalu, apa itu cosplay seperti yang dilakukan dosen FIB UNEJ saat mengajar?
Baca Juga:Lirik Lagu Like Crazy dari Jimin BTS Beserta English Version-nya
Dirunut berdasarkan bahasa, cosplay berasal dari kata dalam bahasa Inggris yang terdiri dari costume dan play.
Meski berasal dari kata dalam bahasa Inggris, istilah cosplay lebih terkenal di Jepang dengan sebutan wasei-eigo yang terdiri dari dua kata yaitu kostum dan main.
Sementara untuk pengertian cosplay adalah salah satu bentuk seni yang berasal dari Jepang dan termasuk dalam seni pertunjukan yang menuntut pesertanya untuk mengenakan kostum serta make-up dalam mewakili karakter dari anime kegemarannya.
Selain itu, ada pula cosplay yang dilakukan untuk menyerupai karakter dalam game maupun film.
Baca Juga:Album Baru FACE Resmi Rilis, Jimin BTS Mengaku Sempat Gugup
Istilah dan praktik cosplay mulai dikenal banyak orang sekitar tahun 1990 di Jepang hingga menyebar menjadi fenomena pop culture di berbagai negara.
Di Indonesia, cosplay mulai dikenal pada awal 2000-an setelah beberapa event cosplay seperti Gelar Jepang UI dan berkembang menjadi kegiatan rutin di sejumlah kota-kota besar seiring meningkatkan ketertarikan anak muda dalam anime atau media hiburan lainnya.