Indotnesia - Dunia mengenal Ludwig van Beethoven sebagai komposer jenius yang menghasilkan mahakarya seperti Simfoni No.9, Simfoni No.5, Piano Sonata No.14, dan sebagainya.
Ia meninggal dunia pada 27 Maret 1827. Kini, para peneliti mendapat kehormatan untuk menganalisis DNA Beethoven melalui rambutnya yang diawetkan.
Melansir BBC, Rabu (22/3/2023), tim peneliti dari Cambridge University menganalisis lima helai rambutnya. Terungkap, Beethoven memiliki kecenderungan genetik untuk menderita penyakit hati dan infeksi hepatitis B.
Penyakit tersebut kemungkinan diderita beberapa bulan sebelum kematiannya. Meski demikian, peneliti tidak dapat menentukan penyebab pasti dari gangguan pendengarannya.
Baca Juga:Wisata Religi: Masjid Luar Batang, Saksi Perkembangan Islam di Pesisir Utara Batavia
Peneliti utama Tristan Begg mengatakan, faktor risiko genetik itu ditambah dengan konsumsi alkohol yang tinggi menyebabkan Beethoven menderita penyakit hati.
“Sebagian orang pada zamannya mengklaim konsumsi (alkoholnya) moderat dengan standar Wina awal abad ke-19, tapi jumlah alkohol itu pada sekarang ini berbahaya bagi hati,” ujarnya.
“Jika konsumsi alkoholnya cukup berat dalam jangka waktu cukup lama, interaksi dengan faktor risiko genetik memberikan kemungkinan penjelasan terkait sirosisnya,” imbuhnya.
Tes DNA rambut juga mengungkap hal lain terkait keluarganya. Mengutip CNN, tim peneliti membandingkannya dengan DNA kerabatnya yang masih hidup di Belgia.
Namun, mereka nggak bisa menentukan kecocokan yang lengkap. Beberapa kerabat dari keturunan keluarga pihak ayah Beethoven pada akhir 1500-an dan 1600-an ternyata tidak memiliki kecocokan kromosom Y dalam sampel rambut Beethoven. Ini menunjukkan adanya perselingkuhan.
Baca Juga:Menu Sahur Sehat Supaya Nggak Lemas saat Puasa
“Melalui kombinasi data DNA dan dokumen arsip, kami dapat mengamati perbedaan antara silsilah hukum dan biologis Ludwig van Beethoven,” kata peneliti Maarten Larmuseau, ahli silsilah genetik di KU Leuven di Belgia.
Beethoven lahir di Bonn, Jerman, pada 1770. Ia meninggal pada usia 56 tahun di Wina. Komposer dan pianis hebat ini menderita gangguan pendengaran progresif pada usia 20-an tahun. Ia tuli secara fungsional pada 1818.