Indotnesia - Fear of Missing Out alias FOMO mendadak menjadi trending topic di Twitter pada Senin (13/3/2023). Istilah yang populer saat ini sebenarnya telah diperkenalkan sejak awal 2000-an.
Lalu, apa sih FOMO dan apa saja gejalanya? Apakah FOMO berbahaya bagi kesehatan mental seseorang?
Secara sederhana, FOMO berarti takut ketinggalan sesuatu. Melansir Very Well Family, Oxford English Dictionary menambahkan istilah FOMO dalam kamusnya pada 2013.
Menurut World Journal of Clinical Cases, istilah FOMO mulai populer pada 2004, ketika Facebook meluncur. Dengan Facebook, orang-orang dapat menampilkan pertemanan mereka secara publik dan melakukan update melalui status dan foto.
Baca Juga:Mengenal PPATK, Lembaga yang Mengawasi Arus Keuangan di Indonesia
Melansir Forbes Health, Pendiri Priority Wellness Group dan instruktur psikologi di Harvard, Natalie Christine Dattilo, psikolog mulai menggunakan istilah FOMO untuk menggambarkan fenomena terkait dengan penggunaan situs jejaring sosial.
"Ini terkait erat dengan ketakutan akan pengucilan sosial, yang sudah ada jauh sebelum adanya media sosial," katanya.
Berikut sejumlah gejala-gejala FOMO menurut Technological Forecasting and Social Change pada 2021:
- Terobsesi untuk selalu cek media sosial alias super kepo supaya tahu apa yang dilakukan orang lain
- Mengalami perasaan negatif saat membandingkan kehidupan seseorang yang nampak di media sosial
- Merasa lelah secara mental karena media sosial
Selain itu, gejala FOMO lainnya menurut psikolog dan profesor University of Oklahoma Health Sciences Center Erin Vogel, Ph.D, adalah sebagai berikut:
Baca Juga:Trailer Resmi "The Little Mermaid" Meluncur saat Oscar, Ini Daftar Pemerannya
- Overscheduling atau selalu mencoba berada di mana pun setiap saat
- Menarik diri dari orang lain
- Merasa lelah secara fisik
- Merasa sedih, cemas atau tertekan
- Sulit berkonsentrasi
- Mengalami kesulitan tidur
FOMO juga dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, karena dapat menyebabkan depresi, stres, dan penurunan kualitas hidup.
Mengalami FOMO terus-menerus dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Tapi, kamu sebenarnya masih bisa menikmati media sosial tanpa harus mengalami FOMO.
Ingat, media sosial tidak sepenuhnya menunjukkan hal yang sesungguhnya. Jadi bangun kesadaran itu untuk membantu melawan FOMO dalam dirimu.