Indotnesia - Nunung Srimulat baru-baru ini mengungkapkan dirinya yang didiagnosis menderita kanker payudara stadium 1. Dengan stadium awal, Nunung harus menjalani operasi pengangkatan sel kanker.
"Memang benar-benar kanker. Alhamdulillah, kankernya masih stadium ringan ya. Tapi memang tetap harus diangkat ya, harus operasi," ujarnya, seperti dikutip dari Suara.com, Senin (6/2/2023).
Melansir Healthline, kanker payudara stadium 1 adalah stadium paling awal, yang apabila mendapat perawatan akan berakhir dengan baik. Semakin dini kanker payudara stadium 1 terdeteksi dan diobati, semakin besar kemungkinannya untuk sembuh.
Lalu, apa saja sih cara penyembuhan kanker payudara stadium 1 yang direkomendasikan oleh dokter?
Baca Juga:Ramai Jadi Perbincangan, Berikut Fakta-fakta Krisis Populasi di Jepang
Sebelum menjawab hal tersebut, para ahli membagi kanker payudara stadium 1 menjadi dua, yani tahap 1A dan 1B. Keduanya dibedakan berdasarkan ukuran tumor dan penyebarannya ke kelenjar getah bening.
Stadium 1A: tumor berukuran sekitar 2 cm atau kurang dan belum menyebar ke luar payudara.
Stadium 1B: tumor berukuran lebih kecil dari 2 cm atau bahkan tidak ditemukan tumor. Namun, kelompok kecil sel kanker berukuran sekitar 2 mm terdapat pada kelenjar getah bening.
Berikut sejumlah cara pengobatan kanker payudara stadium 1:
Operasi dan Radiasi
Baca Juga:Mengenal Nahdlatul Ulama, Organisasi Islam Terbesar Indonesia yang Kini Berusia 1 Abad
Dunia medis mengenalnya dengan lumpektomi dan mastektomi. Untuk menentukan mana yang terbaik, dokter akan mempertimbangkan berdasarkan ukuran tumor dan tingkat penyebarannya.
Lumpektomi adalah operasi pengangkatan tumor dan beberapa jaringan kanker di sekitarnya. Artinya, payudara tidak diangkat sepenuhnya. Biasanya, dokter akan merekomendasikan terapi radiasi setelah lumpektomi.
Sementara itu, mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara secara keseluruhan. Radiasi lebih jarang dibutuhkan setelah mastektomi pada kanker payudara stadium 1.
Kemoterapi
Dokter juga dapat merekomendasikan kemoterapi setelah operasi untuk membantu menghancurkan sel kanker yang terdeteksi. Kemo juga dapat menurunkan risiko kanker kembali pada tahap selanjutnya.
Terapi Hormon
Terapi hormon dapat digunakan untuk membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker pada orang dengan sel kanker estrogen receptor-positive (ER+) atau progesterone receptor-positive (PR+).
Penting untuk bertanya kepada dokter efek samping dari terapi hormon sebelum memulainya. Dengan begitu, pasien akan mengetahui apa yang akan terjadi.
Terapi Tertarget
Terapi tertarget dapat digunakan untuk mengobati kanker payudara HER2-positif. Terapi ini dapat membantu memblokir protein HER2 yang dibutuhkan sel kanker untuk tumbuh.
Terapi tertarget juga dapat membantu meningkatkan efek kemoterapi. Contoh obat terapi target antara lain trastuzumab dan pertuzumab.