Scroll untuk membaca artikel
Senin, 06 Februari 2023 | 10:55 WIB

Mengenal Tradisi Cap Go Meh dan Hal-hal yang Identik dengan Perayaannya

Dwi Wulandari
Mengenal Tradisi Cap Go Meh dan Hal-hal yang Identik dengan Perayaannya
Ilustrasi festival lampion dalam perayaan Cap Go Meh. (Freepik/wIrestock)

Indotnesia - Mengakhiri perayaan Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa akan menyelenggarakan Cap Go Meh. Apa itu?

Cap Go Meh adalah perayaan yang diselenggarakan pada malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek atau 2 minggu setelahnya sesuai penanggalan China.

Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian, yaitu ‘Cap’ berarti ‘sepuluh’, ‘Go’ berarti ‘lima’, dan ‘Meh’ berarti ‘malam’, sehingga jika diartikan keseluruhannya berarti ‘malam ke limabelas’.

Cap Go Meh 2023 jatuh pada 5 Februari kemarin.

Baca Juga:Mengenal Tradisi Malam Natal 24 Desember dan Perayaannya

Tradisi ini sudah dilangsungkan oleh masyarakat China beradab-abad lamanya. Mereka memaknainya sebagai penutup perayaan Tahun Baru Imlek.

Perayaan ini dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada Thai Yi yang dianggap sebagai Dewa Tertinggi pada masa Dinasti Han.

Di Tiongkok, perayaan ini lebih dikenal sebagai Festival Lampion atau Festival Yuanxiao.. Pasalnya, pada hari tersebut masyarakat akan memasang banyak sekali lampion sebagai penerangan dan kemeriahan acara.

Karena itu, lampion menjadi salah satu yang paling berkaitan dengan acara ini. Selain itu, berikut hal-hal yang identik dengan perayaan Cap Go Meh.

1. Lampion

Baca Juga:Makna Tradisi Cethik Geni dan Adhang Sepisan yang Dijalani Erina Gudono Sebelum Menikah dengan Kaesang Pangarep

Pada malam Cap Go Meh, masyarakat akan menyalakan lampion. Lampion yang kebanyakan berwarna merah dan gemerlapan dimaknai sebagai simbol keberuntungan dengan harapan memiliki masa depan yang terang dan diberkahi.

2. Hidangan khas

Pada perayaan ini, para umat yang merayakannya memiliki hidangan khas yang harus disajikan, yaitu mie panjang umur. Selain itu, bagi keturunan Tionghoa yang berada di Indonesia biasanya akan menyediakan lontong Cap Go Meh.

3. Pertunjukan barongsai

Perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh tak lepas tak lepas dari penampilan aksi kesenian barongsai.

Tak hanya sebagai hiburan, pertunjukkan barongsai dimaknai sebagai lambang kepercayaan masyarakat Tionghoa. Barongsai sendiri dipercaya mendatangkan keberuntungan, kesuksesan, dan mengusir hal-hal buruk.

4. Pelepasan lampion

Festival tersebut biasanya diakhiri dengan agenda pelepasan lampion pada malam harinya.

Masyarakat Tionghoa menerbangkan lentera atau lampion sebagai tanda melepaskan nasib buruk dan bersiap menyambut nasib baik. Biasanya dilakukan oleh keluarga besar atau di vihara yang dipimpin oleh biksu.

Dengan berakhirnya Tahun Baru Imlek, mereka akan kembali bisa melakukan apa yang dianggap tabu selama lima belas hari sebelumnya. Seperti menangis, menjahit, keramas, membeli sepatu, makan bubur, dan sebagainya.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Pelesiran

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda