Indotnesia - Akhir-akhir ini modus penipuan digital semakin berkembang. Teranyar ialah modus pembobolan rekening berkedok undangan nikah.
Hal itu salah satunya dibagikan oleh salah seorang warganet Twitter @Heraloebss.
"HATI HATI! Ada Modus Baru Bobol Rekening Via Undangan Nikah," cuit akun tersebut.
Dia membagikan gambar tangkapan layar, yang berisi pesan WhatsApp berupa surat undangan pernikahan digital.
Baca Juga:Tips Membuat Password yang Kuat untuk Menjaga Keamanan Data di Internet
Penipu lengkap menuliskan prolog serta nama penerima agar calon korban semakin percaya dan membuka undangan tersebut.
"Jika sebelumnya ada modus pembobolan rekening berkedok kurir paket, kini ada lagi dengan modus kirim undangan pernikahan melalui WhatsApp," lanjutnya.
![Tangkapan layar modus penipuan berkedok undangan nikah. [Twittter/@Heraloebss]](https://media.suara.com/suara-partners/indotnesia/thumbs/1200x675/2023/01/28/1-img-20230128-094624.jpg)
Sebelumnya aksi pembobolan rekening berkedok kurir paket melalui pesan WhatsApp memang sedang marak. Kini, modus serupa kembali terjadi.
Penipu mengirimkan pesan file undangan pernikahan berektensi APK.
Apabila penerima pesan membuka undangan berformat APK tersebut, maka informasi pemilik ponsel dapat diakses oleh penipu termasuk data rekening.
Baca Juga:(HOAKS) Waspada Modus Cek Status Vaksinasi Lewat Telepon
Pasalnya, file itu merupakan aplikasi palsu yang telah dipasangkan software atau program yang dapat mencuri data penerima. Modus seperti ini dikenal dengan istilah shiffing.
Shiffing adalah tindak kejahatan siber yang dilakukan dengan jaringan internet dan bertujuan untuk mengakses data dan informasi secara ilegal.
Jadi, jika penerima mengklik atau menginstal file berbentuk APK tersebut, maka data-data dapat diretas hingga terjadi pembobolan rekening.
Biasanya, aplikasi bodong itu akan meminta penerima untuk memberikan persetujuan terkait akses seperti galeri, kontak, hingga pesan.
Nah, melalui persetujuan yang mungkin tanpa sadar dilakukan itu penipu mencuri kode OTP yang biasanya dikirimkan lewat SMS.
Karena itu, masyarakat harus selalu waspada dan jangan sekali-kali mengklik pesan berekstensi APK yang tidak jelas.
Jangan lupa untuk membaca pesan yang diterima dengan cermat dan tidak melakukan hal-hal yang terindentifikasi sebagai modus penipuan digital.