Scroll untuk membaca artikel
Jum'at, 27 Januari 2023 | 17:00 WIB

DIY Jadi Provinsi Termiskin se-Jawa, Sri Sultan: Diberi Bansos Seumur Hidup

Dwi Wulandari
DIY Jadi Provinsi Termiskin se-Jawa, Sri Sultan: Diberi Bansos Seumur Hidup
Tugu Jogja. (Indotnesia/Eko Junianto)

Indotnesia - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X berencana akan memberikan bantuan sosial untuk mengatasi masalah kemiskinan di Jogja.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis persentase penduduk miskin di Indonesia. Dari data tersebut, tingkat kemiskinan di Jogja paling tinggi antara beberapa provinsi di pulau Jawa.

Untuk itu, Sri Sultan bersama dengan stakeholder DIY dan para akademisi akan mensinergikan program pengentasan kemiskinan yang terjadi di wilayahnya.

Menurutnya, upaya mengatasi kemiskinan bukan perkara mudah. Untuk itu, Sri Sultan memulai dengan mengkualifikasikan tingkat kemiskinan masyarakat.

Baca Juga:Warung Tegal Glagahsari, Pionir Warteg di Jogja yang Jadi Obat Rindu Perantau Jakarta

“Misalnya kita bagi dalam 5 kualifikasi,” ucap Sri Sultan, pada (25/1/2023) seperti dikutip dari portal jogjaprov.go.id.

Masyarakat berusia 60 tahun lebih dengan tingkat pendidikan rendah serta tidak memiliki fasilitas apapun bisa akan menjadi prioritas utama dan akan menerima bantuan sosial seumur hidup. Sementara, yang lainnya akan mendapat bantuan serta pendampingan.

“Itu kira-kira yang nomor satu termiskin yang nggak punya fasilitas apapun. Nomor 2 itu mungkin bantuan sosial seumur hidup. Sementara nomor 3, 4, 5 dibantu tapi bisa ada pendampingan karena mereka kalau didampingi bisa cover. Nah itu yang kita lakukan,” ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan juga mengatakan akan bekerja sama dengan kampus-kampus untuk membantu memberikan pendampingan untuk orang miskin maupun pengangguran melalui program KKN.

Selain itu, Sri Sultan juga menyebut Tanah Kas Desa (TKD) bisa dimanfaatkan sebagai lahan usaha bagi mereka yang tidak mampu membayar sewa.

Baca Juga:Aturan Baru Pengelolaan Sampah di Jogja, Anorganik Dilarang Dibuang ke TPS

Mbuh pilihane arep nggo bertani, nggo (ternak) lele, nggo opo wae, tapi menggunakan TKD yang disewa oleh mereka lewat Dana Keistimewaan (Danais),” ucapnya.

Rencana pengentasan kemiskinan tersebut telah disampaikan pada jajaran DPRD DIY dan OPD. Menindaklanjutinya, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengaku mendukung rencana terkait pemberian bansos bagi warga miskin di atas 60 tahun seperti yang dicanangkan Pemda DIY.

"Kami mendukung sepenuhnya (rencana tersebut). Bantuan sosial seumur hidup memang diperlukan bagi penduduk dan keluarga miskin ekstrem di DIY,” ucap Huda, pada (26/1/2023) seperti dikutip dari portal jogjaprov.go.id.

Huda mengungkapkan, penduduk dengan kemiskinan ekstrem di DIY sebanyak 3-4 persen. 

“Jumlahnya sekitar 20.000-an KK di DIY yang masih masuk dalam kategori miskin ekstrem,” ungkapnya.

Menurutnya, bantuan tersebut harus segera diberikan agar angka kemiskinan di Jogja bisa lebih berkurang. Namun, dia mengatakan terkait data penerima dan besaran bantuan yang akan diterima masih akan dibahas lagi.

Sri Sultan menyebut, program ini nantinya akan dilakukan uji coba di wilayah Gunung Kidul dan Kulon Progo terlebih dahulu.

“Yang pertama kita coba di Gunungkidul sama Kulon Progo dulu. Yang seluruhnya seperti ini, ya, sudah diberi bantuan sosial seumur hidup,” kata Sri Sultan.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Aktual

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda