Indotnesia - Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya pada, Selasa (17/1/2023). Hal itu disebut terkait dengan kasus korupsi yang menyeret namanya.
Diketahui Phuc telah menjabat sebagai pemimpin Vietnam kurang lebih selama dua tahun, yaitu sejak April 2021. Sebelum menduduki jabatan itu, dia sebelumnya menduduki jabatan sebagai Perdana Menteri.
Lalu, pada Januari 2023 pria 68 tahun itu mundur dengan alasan pertanggungjawaban atas skandal yang beredar di tengah operasi pemberantasan korupsi.
“Karena menyadari tanggung jawabnya kepada partai dan rakyat, beliau menyampaikan permohonan pengunduran diri posisi yang ditugaskan kepadanya, mundur dari jabatannya, dan pensiun,” kata Komite Pusat Partai Komunis seperti dikutip dari Vietnam News Agency (VNA) via Antara.
Baca Juga:Sinopsis Drama Gyeongseong Creatures yang Dibintangi Han So Hee
Menurut Partai Komunis yang berkuasa, Phuc bertanggung jawab atas sejumlah kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat di bawah pimpinannya.
Melansir The Guardian, sebelumnya dua Wakil Perdana Menteri dipecat pada bulan ini dalam operasi pemberantasan korupsi. Terbongkarnya kasus itu juga menyebabkan penangkapan pada puluhan pejabat lainnya.
“Phuc “mengambil tanggung jawab politik sebagai pemimpin ketika beberapa pejabat, termasuk dua wakil perdana menteri dan tiga menteri melakukan pelanggaran dan kekurangan, menyebabkan konsekuensi yang sangat serius” seperti dalam pernyataan VNA.
Dua Wakil Perdana Menteri tersebut yakni Pham Binh Minh dan Vu Duc Dam. Mereka adalah Menteri Luar Negeri dan bertanggung jawab atas penanganan pandemi Covid-19 di negara tersebut.
Selain itu, setidaknya ada sekitar 100 pejabat serta pengusaha yang terlibat dalam skandal korupsi pendistribusian alat tes Covid-19.
Baca Juga:Curi Perhatian dalam Drama Island, Berikut Profil Kim Nam Gil