Warung Tegal Glagahsari, Pionir Warteg di Jogja yang Jadi Obat Rindu Perantau Jakarta

Meski harus bersaing dengan warung burjo dan warung-warung makan khas Jogja lainnya, warteg punya pasarnya sendiri.

Dwi Wulandari
Minggu, 15 Januari 2023 | 11:55 WIB
Warung Tegal Glagahsari, Pionir Warteg di Jogja yang Jadi Obat Rindu Perantau Jakarta
Warung Tegal Glagahsari. (Indotnesia/Eko Junianto)

Indotnesia - Burjo terkenal sebagai warung makan yang ramah di kantong bagi para mahasiswa Jogja. Namun tak hanya burjo, ada juga warteg legendaris yang jadi buruan kala rindu cita rasa rumah makan khas Tegal, yaitu Warung Tegal Glagahsari.

Di Jakarta, keberadaan warteg (warung tegal) dapat ditemui dengan mudah hampir di sepanjang jalan, tetapi lain halnya di Jogja.

Warung Tegal Glagahsari ini disebut sebagai warteg pertama yang muncul di Kota Gudeg ini. Warung ini mulai beroperasi sekitar tahun 1999 dan masih bertahan hingga sekarang.

Suci Intani, menantu pemilik warung bercerita awal mula mertuanya berjualan warteg di Jakarta. Lalu, karena penasaran dengan prospeknya dan ingin memperluas usaha akhirnya membuka warteg di Jogja.

Baca Juga:Kare Jadi Makanan Tradisional Terbaik di Dunia, Bagaimana dengan Kuliner Indonesia?

“Awal mula si ibu, ibu mertua itu wartegnya di Jakarta. Terus dia tadinya niatnya pengen memperluas usaha. Dia penasaran sama Jogja itu loh. Gimana kalau jualan warteg di Jogja ya kira-kira gitu.  Kaya di Jakarta nggak? Rame, gitu. Terus dia akhirnya dateng ke sini, Ibu,” ungkap Suci.

Suci mengatakan, saat ini dia bersama suaminya yang mengurus usaha warteg ibunya tersebut. 

Sama seperti warteg-warteg di Jakarta, Warung Tegal Glagahsari menyajikan menu-menu khas masakan pantura. Soal cita rasanya, tentu sedikit berbeda dengan masakan Jogja yang cenderung manis.

“Kalau warung makan warteg itu kan makanan khas pantura. Pantura itu pedas manis itu kayaknya engga. Jadi pedes asin,” kata Suci.

“Kalau menu khas warteg sendiri, kalau saya di Jakarta itu ada krecek,  terus sambel kentang, orek, terus bihun, sate usus,” sambungnya.

Baca Juga:Rekomendasi 9 Kuliner Malam di Jogja yang Populer dan Enak

Meski harus bersaing dengan warung burjo dan kuliner Jogja lainnya, Suci mengatakan warteg tetap memiliki pasarnya tersendiri. Keberadaan Warung Tegal Glagahsari juga menurutnya dapat menjadi obat kangen bagi para perantau khususnya Jakarta yang tinggal di Jogja.

“Kalau di Jakarta kan warteg udah umum ya. Tiap masuk gang aja, warteg berjejer gitu. Kalau yang di sini kan jarang juga. kadang yang orang Jakarta, kan tau warteg. Jadi, kalau di sini tu kadang cari warteg. Ingin makan di warteg gitu, pada kangen. Yauda, buka warteg aja buat ngobatin orang yang kangen makan warteg di Jakarta,” katanya.

Sementara, Suci mengungkapkan jika di Jogja pelanggan warung makannya kebanyakan adalah mahasiswa.

“Lingkungan mahasiswa, ya jadi kebanyakan mahasiswa. walaupun ada pekerja tapi ya kebanyakan mahasiswa,” tuturnya.

Sesuai namanya, Warung Tegal Glagahsari berlokasi di Jalan Glagahsari Nomor 71. So, bagi kalian yang rindu dengan cita rasa masakan warteg, jangan lupa untuk mengunjunginya pionir warteg di Jogja tersebut.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Pelesiran

Terkini

Tampilkan lebih banyak