Indotnesia - Warga Gunungkidul, Yogyakarta, kini harus menghadapi momok penyakit leptospirosis saat musim hujan. Sepanjang 2022, terdapat 31 kasus leptospirosis dan empat orang meninggal dunia.
Melansir situs UPK Kementerian Kesehatan, penyakit ini ditularkan melalui kencing tikus. Bakteri masuk melalui kulit yang lecet atau selaput lendir saat kontak dengan genangan air, selokan, dan lumpur.
Seperti diketahui, sebagian warga Kabupaten Gunungkidul berprofesi sebagai petani dan peternak sehingga mereka sangat dekat dengan media penularan penyakit ini.
Lalu, apa saja gejala penyakit leptospirosis?
Baca Juga:Wednesday Season 2 Bakal Tayang di Netflix, Bagaimana Kelanjutan Kisahnya?
Melansir dari situs resmi NHK Inggris, gejala umum leptospirosis adalah sebagai berikut:
- Suhu badan tinggi, atau demam dan mengigil
- Sakit kepala
- Mual
- Diare
- Sakit pada otot dan sendi
- Mata merah
- Kehilangan selera makan
Beberapa gejala parah yang mengindikasikan kamu harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan seperti:
- Kulit dan mata kuning
- Ruam
- Tidak bisa buang air kecil
- Pergelangan kaki atau tangan bengkak
- Sakit dada
- Sesak mapas
- Batuk darah
Apabila mengalami gejala-gejala di atas, segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat supaya mendapat penangangan sedini mungkin.
Untuk mencegah risiko tertular leptospirosis, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan:
- Mengurangi aktivitas berenang atau mengarungi air yang mungkin terkontaminasi urin hewan
- Menggunakan sarung tangan atau sepatu boots saat membersihkan rumah, selokan, atau kegiatan lain yang berisiko
- Mencuci tangan dengan sebun setelah selesai beraktivitas
Demikian cara pencegahan leptospirosis yang harus kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:Lirik Lagu Galang Rambu Anarki, Nyanyian Iwan Fals Tentang Anaknya