Indotnesia - Gunung Semeru yang semula berstatus Level III atau Siaga, pada Minggu (4/12/2022) pukul 12.00 WIB naik menjadi Level IV atau Awas. Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas kegempaan telah terekam selama 8 kali.
Melansir situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), luncuran awan panas guguran sudah mencapai 19 km bahkan telah melewati jembatan Gladak Perak.
Abu vulkanik juga terpantau membumbung tinggi berwarna bau dan hitam pekat. Laporan Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang menyebutkan jarak pandang sangat terbatas karena abu telah turun dibarengi dengan hujan.
"Situasi saat ini di Kajar Kuning hujan deras dan abu pekat,” ujarnya.
Baca Juga:Kembali Meletus, Ini Catatan Aktivitas Erupsi Gunung Semeru dari Tahun ke Tahun
BPBD Kabupaten Lumajang menyebutkan sebanyak 93 warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Mereka diungsikan ke Balai Desa Sumberurip, Pronojiwo, Lumajang.
Lalu, apa arti dari Level IV atau Awas dari sebuah gunung api?
![Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi, warga diimbau untuk menjauhi lokasi berbahaya. [Twitter/BNPB Indonesia]](https://media.suara.com/suara-partners/indotnesia/thumbs/1200x675/2022/12/04/1-gunung-semeru-erupsi-twitter-bnpb-indonesia.jpeg)
Mengutip Suara.com, Level IV mengindikasikan masyarakat yang tinggal di sekitar gunung harus mengungsi. Status ini menunjukkan gunung akan mulai meletus. Erupsinya juga bisa mengakibatkan bencana yang sangat berbahaya.
Biasanya, gunung akan menunjukkan letusan awal yang dilanjutkan dengan munculnya semburan abu dan uap. Kemudian, terjadi erupsi besar yang kemungkinan terjadi dalam kurun waktu 24 jam.
Terkait Status Awas Gunung Semeru, PVMBG telah merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Baca Juga:Sejarah Singkat Pohon Natal, Tradisi "Pohon Surga" dari Jerman yang Mendunia
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 KM dari kawah atau puncak karena rawan bahaya lontaran batu atau pijar.
Masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Lokasi yang dimaksud dalam imbauan tersebut adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Lebih lanjut, PVMBG mengimbau warga supaya tidak terpancing berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat diharapkan mengikuti arah dari instansi yang berwenang.