Indotnesia - Dua pemimpin negara termuda Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengadakan pertemuan untuk kali pertama di Negeri Kiwi, pada Rabu (30/11/2022).
Dalam pertemuan itu, keduanya malah harus menghadapi pertanyaan dari seorang jurnalis, yang menyinggung soal gender dan usia mereka.
"Banyak orang penasaran dengan pertemuan ini hanya karena Anda semua punya usia yang sama, dan Anda tahu, ada banyak kesamaan di sini," ujar seorang jurnalis, seperti dikutip dari CNN.
Jawaban Ardern langsung menohok dan menyadarkan kembali tentang perempuan dan pria dalam bidang politik.
Baca Juga:Jangan Menjauhi, Ini yang Sebaiknya Dilakukan Jika Teman Positif HIV/AIDS
"Saya penasaran apakah ada yang pernah bertanya pada Barack Obama dan John Key tentang pertemuan mereka karena mereka seumuran, ujarnya.
Barack Obama adalah mantan Presiden Amerika Serikat dan John Key adalah mantan Perdana Menteri Selandia Baru.
"Kita, tentu saja, punya proporsi laki-laki yang lebih tinggi dalam politik, itu kenyataan. Namun bukan berarti ketika dua perempuan bertemu, mereka hanya bertemu karena persamaan gender," tutur Ardern.
Marin yang berkunjung ke Selandia Baru untuk berbicara tentang perdagangan menekankan pentingnya hubungan kedua negara tersebut.
"Kami bertemu karena kami adalah perdana menteri," katanya.
Baca Juga:Mengenal Gerald Jerry Lawson yang Nampang di Google Doodle Hari Ini
Jacinda Ardern lahir pada 26 Juli 1980, yang artinya ia sekarang berusia 42 tahun. Dia terpilih menjadi Perdana Menteri Selandia Baru pada Oktober 2017, ketika usianya menginjak 37 tahun.
Ardern menjadi perdana menteri termuda pertama dalam lebih dari 150 tahun terakhir saat itu. Dia bahkan menjadi perempuan perdana menteri kedua yang melahirkan dalam masa tugasnya. Dia melahirkan seorang anak perempuan pada 21 Juni 2018.
Sementara itu, Sanna Marin lahir pada 16 November 1985. Saat ini, ia berusia 37 tahun. Dia menjadi orang termuda yang menjadi Perdana Menteri Finlandia sejak 2019, yakni pada usia 34 tahun.
Dia juga merupakan perdana menteri termuda di dunia, sekaligus perempuan pemimpin negara termuda. Pada 2020, Marin terpilih sebagai pemimpin Partai Sosial Demokratik.
Agendanya berfokus pada program kesejahteraan sosial di Finlandia dan isu kesetaraan sosial serta perubahan iklim.