Indotnesia - Film Murder on the Orient Express menceritakan kasus pembunuhan yang terjadi di dalam kereta Orient Express oleh seorang detektif bernama Hercule Poirot.
Tak hanya menampilkan jalan cerita yang mengejutkan, film yang diangkat dari novel karya penulis Agatha Christie itu juga menyuguhkan kemewahan kereta yang melintasi benua Eropa.
Kini, kereta tersebut akan diluncurkan kembali oleh dua perusahaan yang bersaing, yakni Belmond dan Accor.
Melansir CNBC, Selasa (22/11/2022), kedua perusahaan tersebut memiliki gerbong asli dari kereta yang beroperasi pada akhir 1800-an tersebut.
Baca Juga:Bertaubat, Ki Joko Bodo Baca Alquran Tiap Hari Jelang Meninggal Dunia
Sebagai informasi, kereta aslinya digagas oleh seorang insinyur muda asal Belgia bernama Georges Nagelmackers. Dia terinspirasi dari kereta Pullman yang ia tumpangi selama perjalanan ke Amerika Serikat pada 1868.
Kemudian, dia ingin membuat kereta serupa yang lebih mewah, ditujukan bagi para penumpang kelas atas di Eropa. Pada 1883, "Train Express d'Orient" melakukan perjalanan pertamanya dari Gare de Strasbourg di Paris (sekarang Gare de l'Est) ke Wina.
Kereta tersebut berganti nama menjadi Orient Express dan memulai perjalanan menuju Istanbul, yang sebelumnya dikenal sebagai Konstantinopel.
Pada 1970-an, kereta asli Orient Express melakukan perjalanan terakhirnya. Gerbong-gerbongnya mengalami kerusakan parah. Namun pada 1980-an, dua pengusaha melakukan upaya terpisah untuk menghidupkannya kembali.
James Sherwood menghabiskan US$31 juta untuk merestorasi gerbong Orient Express, yang kemudian dinamakan “Venice Simplon-Orient-Express” yang kini dimiliki oleh Belmond.
Baca Juga:Pengacara Ferdy Sambo Minta Jaksa Perlihatkan Rekaman CCTV Senjata Jatuh Dari Mobil
Kereta tersebut akan beroperasi pada perjalanan musim dingin untuk pertama kalinya di Desember tahun ini, dengan rute Paris, Venice, Vienna, dan Florence.
Perjalanan satu malam di “Venice Simplon-Orient-Express” mulai dari £2.920 per orang atau sekitar Rp54 juta.
Pada Juni 2023, suite baru akan dibuka di kereta tersebut, yang dilengkapi dengan kamar mandi pribadi, pramugari, kimono, dan sandal. Perjalanan satu malam di suite tersebut akan menelan biaya mulai 5.500 poundsterling atau sekitar Rp102 juta per malam.
Sementara, kereta lainnya bernama Nostalgie-Istanbul-Orient-Express dimiliki oleh Accor. Perusahaan ini berencana akan menggunakan nama Orient Express dan sedang mengembangkan enam kereta yang akan melewati 14 wilayah di Italia dan sekitarnya.
Accor juga menargetkan 10 hotel Orient Express pada 2030, termasuk di Riyadh, Arab Saudi. Kereta-kereta akan memiliki 18 suite, 12 deluxe cabin, dan sebuah “honour suite” itu akan beroperasi pada 2024.