Hari Anjing Sedunia, Kenapa Pelihara Anjing Bisa Bikin Kita Bahagia?

Hari ini, kita merayakan Hari Anjing Sedunia. Sahabat terbaik manusia ini mampu memberikan kebahagiaan.

Veronika Yasinta
Jum'at, 26 Agustus 2022 | 14:07 WIB
Hari Anjing Sedunia, Kenapa Pelihara Anjing Bisa Bikin Kita Bahagia?
anjing- pexels-bekka-mongeau-1452717

Indotnesia - Tiap 26 Agustus, kita merayakan Hari Anjing Sedunia. Sebuah hari yang didedikasikan untuk hewan yang dikenal sebagai sahabat manusia.

Binatang peliharaan ini punya beragam jenis, dengan ukuran dan warna rambut yang berbeda-beda. Kedekatan manusia dengan anjing telah terjalin sejak 30.000 tahun lalu.

Hewan dengan nama ilmiah Canis lupus ini mampu memberikan cinta, perlindungan, dan perasaan bahagia bagi manusia yang merawatnya dengan tulus. Ada sejumlah penelitia tentang manfaat memelihara anjing.

Lalu, mengapa memelihara anjing bisa bikin kita bahagia?

Baca Juga:5 Fakta Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro Karya Raden Saleh

Dalam penelitian bertajuk Dog Parent Studi oleh Barkbox pada 2016 menemukan sebanyak 71% orang yang memelihara anjing mengaku bahagia.

Hewan peliharaan itu bahkan membuat hidup mereka menjadi lebih bahagia lagi. Sekitar 80% orang mengaku tidak kesulitan bangun di pagi hari karena kehadiran anjing di rumah mereka.

Melansir Medical News Today, penelitian menunjukkan memelihara seekor anjing mampu menurunkan risiko kematian dini manusia hingga sepertiganya.

Riset University of Harvard juga menyebutkan pemilik hewan ini memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Kok bisa sih?

Meski agak sulit ditelaah lebih dalam, namun kemungkinan besar akibat dari penyesuaian gaya hidup seseorang setelah memutuskan untuk mengadopsi anjing.

Baca Juga:Netizen Gemes, Iwan Fals Nyanyi dan Joget Lagu "Aitakatta" Bareng JKT48

Manusia menjadi lebih aktif dalam beraktivitas fisik, seperti mengajak jalan-jalan dan bermain dengan mereka. Meski seakan “dipaksa” untuk aktif, namun nyatanya seseorang menjadi lebih sehat.

Keluarga yang memelihara anjing juga akan berdampak positif pada anak-anak. Mereka akan terpapar bakteri tertentu yang dibawa oleh anjing.

Menurut peneliti, paparan tersebut akan menurunkan risiko gejala asma. Bahkan anak usia dini juga memiliki risiko lebih rendah terkena eksim, apabila ketika masih di dalam kandungan, ibunya telah berinteraksi dengan anjing.

Jika tubuh sehat, perasaan bahagia akan mengikuti. Ketika manusia bersahabat dengan hewan mamalia ini, tingkat oksitosin akan meningkat.

Oksitosin adalah hormon yang berhubungan dengan ikatan sosial manusia. “Suntikan cinta” dari hormon ini meningkatkan kesehatan psikologi kita.

Pemilik anjing akan memiliki interaksi sosial yang lebih positif. Penelitian Brian Hare dari Duke University menyebutkan, anjing mampu mengurangi gejala depresi sehingga seseorang dapat lebih tahan terhadap stres.

Makanya nggak heran, anjing kerap menjadi hewan terapi. Anjing membuat manusia menjadi lebih bertanggung jawab. Bagi anjing, pemiliknya adalah dunianya sehingga kita harus mencintai mereka sepenuhnya.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Gaya Hidup

Terkini

Tampilkan lebih banyak