Indotnesia - Kondisi pascakerusuhan di Babarsari, Sleman, Yogyakarta, kini telah kondusif. Meski demikian, situasi yang mencekam sempat membuat trauma bagi sebagian korban.
Salah satunya, seorang pengacara melaporkan kejadian yang menimpa anaknya yang menjadi korban atas peristiwa kemarin. Anak tersebut mengalami luka karena terkena hantaman batu besar.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto mengatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut. Kepolisian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait laporan itu.
“Ya, (lapornya) kemarin sore tanggal 4 Juli 2022 kurang lebih 17.27 WIB. Datang ke Polda DIY inisial DHN pelapor. Pekerjaannya pengacara," ujarnya, seperti dikutip dari Suara.com.
Baca Juga:Wah, Ternyata Menara Eiffel Butuh Perbaikan Serius karena Berkarat
Yulianto belum bisa memastikan kejadian yang dialami anak pengacara itu melibatkan kelompok yang sama dengan kelompok yang merusak sejumlah ruko.
Kepada awak media, pengacara bernama Heru Nugroho dari Firma DHEN & Partners itu menjelaskan kronologi peristiwa yang menimpa anaknya.
Kala itu, sang anak sedang berada kantor miliknya di deretan ruko Babarsari, pada Senin (4/5/2022). Sang anak menunggu antrean servis motor yang berada di dekat kantor itu.
Tak berapa lama, kerusuhan di Babarsari pecah. Heru pun meminta anaknya untuk diam di dalam ruangan. Namun, situasi menjadi tidak terkendali karena sejumlah benda dibakar.
“Jadilah saya minta dia tunggu di kantor saja. Baru sampai kantor, baru berapa lama, belum setengah jam terus dia WA. Ini ada rusuh-rusuh di sekitar kantor," katanya.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Meningkat, Simak Lagi Aturan PPKM Level 2
"Saya bingung, apa disuruh keluar atau di dalam saja. Baru berpikir itu, saya telepon lagi, saya bilang ada di mana. Dia sudah duluan kena," lanjutnya.
Berdasarkan keterangan anaknya, kaca kantor sudah hancur dan lemparan batu mengenai anaknya. Rombongan massa pun sempat merangsek masuk kantor dan mengancam anaknya dengan senjata tajam.
"Mereka merusak sambil mengancam pedang di lehernya anak saya. Padahal dia posisi terluka di tangan, kena pecahan kaca, beberapa titik di dada sama perutnya juga sudah kena batu besar-besar itu kan," jelasnya.
Korban berinisial KP itu berhasil keluar dari kantor, lalu dibawa ke lokasi yang lebih aman. Heru mengungkap anaknya mengalami trauma atas peristiwa tersebut.
Ia sendiri mengalami kerugian sekitar Rp40 juta. Heru berharap polisi segera menuntaskan kasus itu.
“Jujur saya prihatin dan kecewa dengan perilaku sejumlah oknum kelompok masyarakat ini, karena sangat merugikan kami yang sama sekali tidak tahu menahu akan persoalan mereka,” ucapnya.