Indotnesia - Final ajang turnamen bulutangkis Indonesia Masters di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (12/6/2022) diwarnai haru. Dalam acara tersebut, pebulutangkis Greysia Polii secara resmi mengumumkan pensiun menjadi atlet olahraga yang telah mengharumkan namanya.
Sepanjang karirnya, Greysia Polii atau Greys kerap menorehkan prestasi bagi Indonesia di ajang internasional. Bukan sebuah pencapaian instan, semangat Greys sejak dulu telah membuatnya menjadi legenda legenda bulu tangkis.
Berikut ini profil Greysia Polii, atlet kebanggan Indonesia yang memilih pensiun dini di masa kejayaannya, seperti dilansir dari Suara.com.
Berbakat sejak remaja
Baca Juga:Penumpang KRL Kini Bisa Bayar Tiket dengan Gojek
Greysia Polli lahir di Jakarta, 11 Agustus 1987 dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi. Ia memulai debut sebagai pemain bulu tangkis tim nasional Indonesia pada 2003 atau saat usianya 16 tahun.
Di tahun debutnya, Greys berhasil melaju hingga semifinal Malaysia Satellite 2003 bersama Heni Budiman, partner ganda putri perdananya. Bahkan, mereka juga sukses menjadi juara nasional di tahun tersebut.
Setelah satu tahun berlalu, Greys mulai bergabung di Piala Uber Indonesia pada 2004 dan meraih medali pertama di tahun tersebut.
Karier perempuan 34 tahun tersebut semakin bersinar pasca mendapatkan emas pertama di Pesta Olahraga Asia Tenggara pada 2007. Ia juga kembali berhasil mendapatkan emas di ajang yang sama pada 2019.
Dikenal kerap ganti pasangan tanding
Pada 2006, Greys pertama kali berpasangan dengan Jo Novita. Setelah dua tahun menjadi rekan tanding, Jo Novita diganti Nitya Krishinda karena alasan usia yang tak lagi muda.
Diketahui Greys kerap bergonta-ganti pasangan di ganda putri maupun campuran. Sejumlah atlet ganda putri yang pernah menjadi pasangan tanding Greys yaitu, Mega Berlian Adhitya, Anggia Shitta Awanda, Pia Zebadiah Bernadet, Heni Budiman, dan Meiliana Jauhari.
Ada pula nama Nitya Krishinda Maheswari, Vita Marissa, Jo Novita, Liliyana Natsir, Rizki Amelia Pradipta, Rosyita Eka Putri Sari, dan Apriyani Rahayu.
Sedangkan di ganda campuran, Greys pernah dipasangkan dengan Tontowi Ahmad, Aji Basuki, Flandy Limpele, Muhammad Rijal, Rian Agung Saputro, dan Hendra Setiawan. Dia juga pernah berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Dari sejumlah rekan tanding tersebut, prestasi Greys yang paling menonjol terlihat saat berpasangan dengan Nitya dan Apriyani.
Ketika berpasangan dengan Apriyani Rahayu, mereka berhasil memperoleh medali emas pertama di Olimpiade Tokyo 2020 yang membuat keduanya mendapatkan gelar spesial sekaligus mengukuhkan bulu tangkis Indonesia di mata dunia.
Kemenangan puncaknya tersebut lantas membuat Greys merasa cukup dan memilih menggantung raket di masa kejayaannya.
Selama 19 tahun berkarier, Greys tercatat pernah 448 menang dan 229 kalah. Sedangkan di ganda campuran, ia meraih 58 kemenangan dan 37 kalah. Sejumlah prestasi yang pernah ditorehkan oleh Greysia Polii seperti dilansir dari Suara.com:
- Medali emas Olimpiade Tokyo 2020 (bersama Apriyani Rahayu)
- Medali emas Asia Games Incheon 2014 (bersama Nitya Krishinda Maheswari)
- Medali emas SEA Games Manila 2019 (bersama Apriyani Rahayu)
- India Open 2018 (bersama Apriyani Rahayu)
- Thailand Open 2018 (bersama Apriyani Rahayu)
- India Open 2019 (bersama Apriyani Rahayu)
- Indonesia Masters 2020 (bersama Apriyani Rahayu)
- Spain Masters 2020 (bersama Apriyani Rahayu)
- Thailand Open 2020 (bersama Apriyani Rahayu)
- Korea Open 2015 (bersama Nitya Krishinda Maheswari)
- Singapore Open 2016 (bersama Nitya Krishinda Maheswari)
- French Open 2017 (bersama Apriyani Rahayu)
- Phillipines Open 2005 (bersama Jo Novita)
- Thailand Open 2013 (bersama Nitya Krishinda Maheswari)
- Chinese Taipei Open 2014 (bersama Nitya Krishinda Maheswari)
- Chinese Taipei Open 2015 (bersama Nitya Krishinda Maheswari)